Saat menginginkan sebuah barang, kamu mungkin akan mencarinya di Google kemudian masuk ke beberapa website yang menawarkan barang tersebut. Tapi hari itu kamu tidak langsung melakukan pembelian karena terdistraksi satu dan lainnya. Keesokan harinya, saat kamu sedang mengunjungi website lain muncul iklan dari produk yang kamu incar kemarin. Kamu jadi teringat lalu klik iklan tersebut dan membeli barangnya. Wah, ini kamu baru saja terpapar oleh salah satu format GDN atau Google Display Network.
Jadi, Google Display Network adalah sebuah metode dari iklan Google yang tidak hanya menampilkan kampanye iklan di halaman hasil pencarian saja tapi di seluruh internet. Wah, menarik ya? Mari kita pahami lebih dalam soal Google Display Network ini, siapa tahu bisa kamu terapkan untuk bisnismu.
Apa itu Google Display Network
Selama ini kamu mungkin tahu bahwa Google menyediakan jaringan periklanan dimana biasanya iklan akan ditampilkan di mesin pencari. Kini, ada lagi yang lebih spesial yaitu Google Display Network. Ia tak hanya bisa tampil di mesin pencari tapi di berbagai platform. Bentuk atau formatnya juga lebih beragam, tidak hanya teks tapi bisa berupa gambar, video atau bentuk visual lainnya.
Dengan menggunakan Google Display Network berarti kamu bisa menjaring calon customer yang lebih banyak. Karena Google sempat mengklaim bahwa iklan GDN bisa menjangkau 90% pengguna internet. Lalu ada berapa ya jenis targeting iklan pada Google Display Network? Jenis-jenis ini juga menentukan bagaimana caramu mengimplementasikannya untuk bisnismu.
1. Topic Targeting
Ketika kamu ingin memasang iklan dengan memakai target topik tertentu, maka pakailah Topic Targeting. Misalnya, produkmu berhubungan dengan peralatan memasak dan kamu ingin iklanmu muncul di website yang berkaitan dengan memasak. Maka kamu bisa mempersempit topik sehingga iklanmu tidak akan muncul di website atau platform yang tidak berkaitan. Dengan begitu, mereka yang terpapar iklanmu benar-benar calon customer yang sedang berminat pada topik tersebut.
2. Keyword atau Contextual Targeting
Sudah jadi hal yang umum ya ketika beriklan menggunakan Google maka kamu membutuhkan keyword atau kata kunci. Pada tipe targeting ini, iklanmu mungkin akan terhubung dengan keyword lainnya. Jika dengan topik yang sama seperti contoh di atas, maka iklanmu akan muncul pada website yang secara konteks sesuai.
3. Interest Targeting
Dengan menggunakan Interest Targeting, iklan akan sampai pada mereka yang memang sedang memiliki ketertarikan pada produk tertentu. Misalnya, produkmu berkaitan dengan peralatan memasak maka iklanmu bisa muncul pada mereka yang memiliki interest terhadap memasak, masakan dan kuliner misalnya.
4. Placement Targeting
Sudah punya website-website yang cocok untuk jadi tempat tampilnya iklanmu? Maka kamu bisa gunakan Placement Targeting. Tentu kamu harus melakukan observasi website terlebih dahulu dan memastikan bahwa websitenya relevan dan berisi pengunjung yang memiliki ketertarikan pada produk dari bisnismu.
5. Remarketing Targeting
Jika ingat dengan bahasan pada awal tulisan ini, itulah yang disebut dengan remarketing targeting. Ini adalah iklan yang muncul kembali sebagai pengingat dan pendorong agar kamu yang terpapar iklan melakukan closing action berupa pembelian.
6. Demographic Targeting
Jika kamu sudah memiliki buyer persona atau karakteristik calon pelanggan, kamu bisa menggunakan ad targeting yang satu ini. Karakteristik yang dimaksud bisa berupa umur, jenis kelamin hingga domisili. Dengan menggunakan metode ini, iklanmu akan sampai pada calon pelanggan yang tepat dan sesuai.
Tips Menggunakan Google Display Network
- Agar implementasi iklan dengan Google Display Network jadi maksimal, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
Pakai visual yang menarik. Tahukah kamu bahwa iklan teks punya CTR atau Click yang lebih rendah dibandingkan iklan visual. Ini berarti kamu mesti mempertimbangkan untuk pakai GDN dengan memakai visual yang menarik. - Manfaatkan setiap format yang ada. Ada baiknya jika kamu tidak merasa cepat nyaman dengan satu format saja, manfaatkan semua format yang ada. Dengan begitu, iklan bisa tampil di lebih banyak website dan platform.
- Pakai Managed Placements. Dengan menggunakan jenis targeting ini, kamu memiliki kendali penuh untuk memilih dimana iklan akan muncul. Dengan begini iklan bisa tepat sasaran meski tentu kamu harus teliti memilih placement-nya.
- Bijak memakai budget. Gunakan budget rendah dan lihat bagaimana hasilnya. Jika kurang berhasil, kamu bisa menaikkan secara perlahan atau melakukan edit pada pengaturan iklan hingga menemukan budget yang paling efektif.
- Manfaatkan remarketing. Ini adalah cara ampuh untuk meningkatkan penjualan karena mereka yang terpapar iklan adalah calon pembeli yang memang tertarik para proodukmu namun belum melakukan pembelian.
- Pantau iklan. Meski sudah atur waktu atau durasi iklan, ada baiknya jika iklan tetap selalu dipantau untuk diperiksa kinerjanya. Jika kurang berhasil, kamu bisa langsung mengubah strategi atau mematikan iklan sekaligus.
Itu dia semua informasi penting tentang Google Display Network yang perlu kamu ketahui. Kini kamu bisa mulai berpikir, kira-kira iklan seperti apa yang akan kamu buat serta ad targeting apa ya yang paling cocok agar makin banyak orang yang terpapar iklanmu?