Berkembangnya teknologi membawa perubahan ke banyak hal, salah satunya dalam hal pemasaran atau marketing. Awalnya, pemasaran dilakukan dari mulut ke mulut atau pintu ke pintu. Kemudian berubah dengan adanya media massa. Pemasaran kemudian dilakukan dengan memaksimalkan media-media tersebut.
Kini marketing tidak hanya dilakukan dengan cara tradisional namun juga merambah ke ranah digital. Pada mulanya mungkin hanya lewat TV, radio tapi sekarang sudah makin beragam menjadi media sosial. Tentu saja ini tak hanya terjadi di dunia barat, digital marketing Indonesia juga kian berkembang beberapa tahun belakangan. Apalagi adanya pandemi yang mengharuskan aktivitas beralih ke online, pemasaran digital makin kerap diterapkan pada bisnis. Lalu seperti apa tren dan peluang digital marketing di tanah air?
Tren Digital Marketing di Indonesia
Adanya pandemi mengubah tren dalam pemasaran juga. Kini makin banyak yang beralih menggunakan sarana digital dalam marketingnya. Berikut ini beberapa tren digital marketing yang terjadi dan direkomendasikan untuk diaplikasikan pada sebuah bisnis:
1. Social commerce
Dengan adanya pembatasan aktivitas diluar rumah, banyak bisnis yang mulai memaksimalkan kanal digitalnya seperti e-commerce dan sosial media. Ini kemudian menjadi tren, menggabungkan keduanya dalam aktivitas jual beli, namanya social commerce. Media sosial bisa dijadikan sebagai katalog dan tempat untuk menginformasikan visi, misi dan nilai dari sebuah bisnis lalu audiens digiring untuk melakukan transaksi ke e-commerce.
2.Iklan Google
Terutama untuk bisnis yang memiliki website, menggunakan iklan Google atau Google ads juga makin ngetren dilakukan. Apalagi Google ads juga makin pintar dalam mengoptimalisasi target iklan setelah merilis ad bidding. Jika menggunakan strategi ini, Google menjanjikan interaksi iklan yang lebih tinggi, namun penggunaan biaya optimal. Tentu ini cocok untuk pemilik bisnis yang ingin membuat budget lebih efisien bukan?
3. Konten yang interaktif
Live shopping, infografis, foto 360 derajat dan semacamnya makin banyak diminati. Alasannya karena konten dengan tipe ini menarik perhatian audiens dan menimbulkan interaksi. Untuk pemilik usaha, ini tentu bisa menggiring keuntungan yang lebih banyak. Atau setidaknya interaksi pada konten tersebut meningkat. Karena itu, pemilik bisnis harus memutar otak untuk selalu memberikan konten menarik yang interaktif.
4. SEO
Meski bukan hal baru, SEO atau search engine optimization tetap menjadi tren digital marketing di Indonesia. Apalagi algoritma mesin pencari seperti Google juga berubah dari waktu ke waktu. Pemilik bisnis tentu harus selalu mengikuti agar tidak tertinggal. Menerapkan SEO biasanya tidak mudah karena butuh proses dan waktu. Kamu bisa menggunakan jasa digital marketing agency yang kini makin banyak ditemukan seperti Optimasi.
5. Video conference
Zoom, Google Meet dan lainnya juga makin banyak digunakan saat pandemi baik untuk kegiatan sekolah, pekerjaan hingga event. Ini adalah tren yang menguntungkan karena peluang untuk mendapatkan audiens baru bisa jadi lebih mudah. Selain itu, dari segi biaya juga lebih hemat karena tidak memerlukan biaya transportasi.
6. AI
Fitur AI atau kecerdasan buatan juga termasuk dalam tren digital marketing. Misalnya, sebuah bisnis jadi bisa berinteraksi dengan konsumen lebih mudah karena adanya chatbot dalam Live chat. Ini bisa berlangsung 24 jam tanpa batasan waktu seperti saat menggunakan agen. Tentu ini menguntungkan baik untuk pemilik bisnis dan juga konsumen.
7. Omnichannel marketing
Selain media sosial dan e-commerce, metode omnichannel marketing juga menguntungkan untuk sebuah bisnis. Dengan cara ini, segala kanal komunikasi dimanfaatkan untuk meningkatkan transaksi. Contohnya, pelanggan bisa melakukan transaksi di e-commerce, website, pesan Whatsapp, telepon dan datang langsung. Untuk komplain atau kritik saran, komunikasi bisa dilakukan dengan pesan di media sosial hingga live chat.
Peluang Digital Marketing Indonesia
8. Link image
Bisa dikatakan bahwa digital marketing Indonesia masih memiliki peluang yang masih sangat besar. Apalagi upaya digitalisasi makin diterapkan pada bisnis-bisnis saat pandemi menyerang. Lalu, apakah setelah pandemi berakhir digital marketing akan mulai ditinggalkan? Tunggu dulu.
Pada Januari 2022, ada 204,7 juta pengguna internet di Indonesia. Dengan tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 73,7 persen dari total populasi pada awal tahun 2022, tentu di waktu mendatang jumlah ini juga akan meningkat. Peningkatan inilah yang tidak boleh dilewatkan oleh pelaku usaha dan juga pemilik bisnis untuk mulai bergerak memasarkan produknya dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi.
Dari ratusan juta pengguna internet tadi memang tidak semuanya akan menjadi audiens atau pelanggan. Karena dari sana nantinya akan dibagi lagi dalam lapisan-lapisan berdasarkan banyak kategori, misalnya demografi, minat hingga pekerjaan dan lainnya. Namun inilah yang akan tetap menjadi peluang untuk memasarkan sebuah produk dengan digital marketing.